Belum Mendapat Hidayah?

Kadangkala kita mendengar ungkapan "belum mendapat hidayah". Ungkapan ini mengesankan bahwa manusia menunggu-nunggu datangnya hidayah. Betulkah manusia berbuat jahat karena tidak mendapat hidayah dari Allah?

Hidayah berasal dari kata huda yang artinya petunjuk. Hidayah adalah petunjuk Allah bagi manusia yang ingin menuju Allah, menuju tempat yang Allah ridhoi, tempat yang menjadi tujuan akhir manusia yang sebenar-benarnya.

Hidayah Ada Dimana-mana

Sebetulnya hidayah tidak perlu ditunggu atau dicari karena sudah ada dimana-mana. Sebagaimana jika kita ingin pergi ke suatu tempat, begitu melangkah keluar dari rumah, petunjuk jalan tersebar dimana-mana di setiap kilometer jalan yang kita lalu. Peta ditawarkan di toko-toko buku atau di persimpangan-persimpangan jalan. Berbagai informasi tentang berbagai tempat di dunia sudah tersedia di internet.

Begitu pula hidayah Allah, sudah ada dimana-mana. Al-Quran yang ada di rumah kita. Di setiap azan yang kita dengar dari mesjid. Di setiap ceramah-ceramah di radio dan televisi. Disetiap nafas, denyut nadi, helai rambut kita. Di segala macam benda yang ada di bumi ini, gunung, laut, bencana, gempa bumi, gunung meletus dll. Bahkan di jagat raya yang luas, bulan, bintang, matahari, planet, semua itu merupakan petunjuk tentang keberadaan dan kekuasaan Allah.


Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami
di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri,
hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar.
Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu
menjadi saksi atas segala sesuatu? (41:53)

Masalahnya Adalah: Kemana Tujuan Kita?

Seseorang yang akan pergi ke suatu tempat yang belum pernah ia datangi sebelumnya pasti akan mencari petunjuk dimana posisi tempat itu dan bagaimana cara menuju tempat itu.

Saya akan mencari informasi tentang kota Merauke (sampai tulisan ini saya buat, saya belum pernah ke Merauke) misalnya dan mencari bagaimana cara menuju Merauke hanya apabila saya akan pergi ke Merauke. Jika saya tidak punya rencana pergi ke sana, untuk apa repot-repot cari informasi seperti itu. Biar pun ada orang datang memberi saya informasi, peta, dan petunjuk bagaimana cara menuju Merauke, apabila saya tidak mau pergi kesana, pasti akan saya abaikan walaupun informasi itu gratis.

Kalau saya sudah tahu kemana tujuan saya, maka petunjuk itu akan saya cari walaupun ada harga yang harus dibayar. Sebaliknya, walaupun petunjuk itu ada dimana-mana tapi kalau tidak sesuai dengan tujuan saya, maka saya akan mengabaikan petunjuk itu. Bahkan ketika ada orang datang kepada saya membawa petunjuk, akan tetap saya abaikan.

Kalau saya ingin pergi ke Bandung, lalu ada orang datang menawarkan tumpangan ke Bogor pasti akan saya tolak walaupun gratis.

Tujuan Hidup Kita

Begitu pula dengan hidup kita ini. Apabila kita sudah tahu bahwa tujuan hidup ini adalah menuju Allah, maka kita akan berusaha mencari petunjuk bagaimana menuju Allah.


Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridhaan) Kami,
benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami.
Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.(29:69)

Sebaliknya, biarpun di rumah ada Al Quran, biarpun berkali-kali mendengar azan, biarpun berkali-kali diajak berbuat kebaikan, biarpun semua orang menasehati dan memberi peringatan, bila tujuan hidupnya adalah dunia, maka semua petunjuk-petunjuk itu akan diabaikan.


Sama saja bagi mereka apakah kamu memberi peringatan kepada mereka
ataukah kamu tidak memberi peringatan kepada mereka,
mereka tidak akan beriman. (36:10)

Tidak Tahu Tujuan Hidup

Lalu bagaimana dengan orang yang tidak tahu kemana tujuan hidupnya?  Kemungkinan besar ia akan ikut saja dengan orang yang mengajaknya. Kemana orang lain mengajaknya, ia akan ikut. Istilahnya: ikut trend.


Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini,
niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah.
Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka,
dan mereka tidak lain hanyalah berdusta. (6:116)

Jadi, kemana tujuanmu hari ini?

1 komentar: