Berapa Lama Hidup di Dunia?

Jika u adalah umur hidup kita di bumi, dan x adalah umur hidup kita di akhirat maka perbandingan antara umur dunia dan akhirat adalah = u/x.

Berdasarkan informasi dari Allah swt, usia hidup di akhirat adalah khalidiyna fiyha abada alias kekal didalamnya selama-lamanya. Sehingga x = tak terhingga.

 Maka perbandingan kedua umur hidup diatas bisa kita tulis dalam notasi matematika:


Peubah u bisa kita ganti dengan bilangan apa saja sesuai dengan umur hidup yang kita inginkan: 60 tahun, 70 tahun, bahkan 1000 tahun. Dan itu tidak akan mengubah hasil akhirnya, yaitu nol.

Artinya berapapun panjangnya usia kita, tidak ada artinya jika dibandingkan dengan waktu hidup diakhirat nanti yang kekal nan abadi.

Ironi

Kita diberi waktu yang sama untuk hidup, yaitu 24 jam sehari. Dari waktu tersebut kira-kira 8 jam sudah kita gunakan untuk tidur sehingga tersisa 16 jam. Dari waktu sisa ini, jika kita beribadah 5x sehari (shalat wajib) masing-masing 10 menit, maka kira-kira 1 jam kita gunakan untuk kepentingan akhirat. Sisanya yang 15 jam kita gunakan untuk kepentingan dunia.

Maka, menjadi ironi bagi kita jika ternyata sebagian besar  waktu yang kita punya kita habiskan untuk kehidupan dunia. Padahal telah kita lihat sendiri pada rumus diatas, bahwa yang kita kira "besar" itu nantinya akan menjadi 0. Sebaliknya, hanya sedikit porsi dari usia yang telah Allah berikan, yang kita investasikan untuk kehidupan akhirat. Padahal yang "sedikit" itulah yang nanti akan punya nilai di akhirat.



Logika

Manusia tidak diciptakan oleh Allah kecuali untuk beribadah kepada-Nya. Artinya: seharusnya 100% hidup kita hanya untuk beribadah kepada Allah.

Maka alangkah tertipunya kita bila kita tidak menyadari bahwa lama waktu kita hidup di dunia, yang puluhan tahun ini, ternyata hanya berupa angka 0 bila dibandingkan dengan dengan kehidupan kita kelak di akhirat.

(yaitu) orang-orang yang menjadikan agama mereka
sebagai main-main dan senda gurau,
dan kehidupan dunia telah menipu mereka.
"Maka pada hari (kiamat) ini, Kami melupakan mereka
sebagaimana mereka melupakan pertemuan mereka dengan hari ini,
dan (sebagaimana) mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami (7:51)

Lebih celaka lagi bila sebagian besar waktu hidup kita di dunia hanya difokuskan untuk mencari kenikmatan hidup di dunia.

2 komentar:

  1. Good article, mudah mudahan 15 jam yang saya habiskan di dunia untuk menafkahi anak istri, menyekolahkan anak di sekolah paling mahal, membahagiakan keluarga dan berbagi dengan yg mrmbutuhkan menjadi ibadah di mata Alloh.

    BalasHapus
  2. Terima kasih banyak. Sangat bermanfaat.

    BalasHapus