Aplikasi Catat Belanja

Aplikasi Catat Belanja adalah program basisdata (database) sederhana yang digunakan untuk mencatat setiap pengeluaran / belanja kita.

Semenjak hidup pas-pasan di negeri orang, saya punya kebiasaan mencatat semua pengeluaran. Setiap uang yang saya belanjakan saya catat sampai yang recehan sekalipun. Maksud awalnya sih cuma ingin mengetahui berapa biaya hidup disana. Kebiasaan itu saya lanjutkan setelah pulang ke tanah air untuk mencatat semua pengeluaran keluarga.

Awalnya saya catat pakai program spreadsheet. Lama-lama karena datanya semakin banyak dan saya ingin melihat "peta" kemana saja uang tersebut mengalir, berapa persen alokasi untuk kelompok pengeluaran tertentu, dll, akhirnya saya bikin dalam bentuk program basisdata (database application).

Semakin lama, semakin beragam jenis pengeluaran, semakin luas "peta" yang ingin saya lihat dari catatan belanja itu. Maka sedikit demi sedikit saya tambahkan fitur-fitur dalam aplikasi tersebut.

Dari data catatan belanja yang sejak 2007 sampai sekarang ternyata ada beberapa manfaat yang bisa saya peroleh.

1. Melihat Tren Harga

Setelah beberapa tahun mencatat setiap pengeluaran, saya dapat melihat bagaimana kecenderungan (trend) harga-harga terutama kebutuhan pokok. Bagaimana kecenderungan harga beras, gula, ayam, dll. Saya bisa, misalnya, membandingkan biaya STNK antara tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya.

2. Melihat Pola Konsumsi

Saya mengelompokkan setiap pengeluaran dalam beberapa kategori, misalnya: transport, makan, pendidikan, telekomunikasi, dll. Dari catatan belanja saya bisa melihat, misalnya, berapa besar biaya transport tahun lalu. Bagaimana kecenderungan biaya telekomunikasi. Kelompok apa yang menghabiskan biaya paling besar.

2. Melihat Aktifitas Masa Lalu

Terutama bagi yang tinggal di perkotaan, hampir tidak ada aktifitas yang tidak memerlukan uang. Makan perlu uang, jalan-jalan perlu uang, sakit perlu uang, mengunjungi teman/kolega/keluarga perlu uang.

Jadi, ketika kita mencatat semua pengeluaran kita, otomatis kita sedang mencatat aktifitas hidup kita. Dari catatan belanja, saya bisa tahu kapan terakhir kali menengok orang tua, kapan terakhir ganti oli sepeda motor, kapan berakhirnya masa garansi mesin cuci, dll

Dalam catatan belanja, saya selalu mengisi kolom keterangan mengenai peristiwa apa yang terjadi yang menurut saya penting disaat saya membayar sesuatu.

3. Menghargai Receh.

Rasanya saya tidak pernah tidak mencatat pengeluaran yang melibatkan uang receh. Bahkan uang untuk parkir dan pak ogah pun saya catat. Dan ternyata total recehan yang kami keluarkan, jumlahnya cukup signifikan dan tidak bisa disebut kecil.

4. Mengatur Belanja

Suatu saat saya pernah mengalami keadaan baru gajian tetapi uang banyak terpakai untuk membayar pengeluaran bulan lalu. Selanjutnya baru lewat tengah bulan, persediaan kas di ATM sudah tampak menipis. Dalam beberapa bulan selanjutnya, situasi ini berlangsung terus menerus sampai tidak ada lagi kas di ATM. Singkatnnya, kami mengalami defisit.

Dari catatan belanja ternyata terlihat bahwa memang telah terjadi situasi "besar pasak daripada tiang" dalam beberapa bulan terakhir. Sejak itu kami menerapkan anggaran bulanan yang ketat agar tidak terjadi lagi defisit.

5. Membuat Rencana Keuangan Masa Depan

Dengan bantuan catatan pengeluaran masa lalu dan membandingkannya dengan sumber pemasukan saat ini, kita bisa mengira-ngira, kondisi keuangan seperti apa yang akan terjadi beberapa tahun lagi.

Dari tahun ke tahun, biaya hidup makin meningkat. Sementara penghasilan tidak bertambah. Mungkin sudah saatnya kita memikirkan cara untuk meningkatkan penghasilan. Investasi? pindah kerja dengan gaji yang lebih besar? memulai usaha?

6. Menghitung-hitung Nikmat Allah swt.

Mungkin anda pernah merasa bahwa hidup keluarga anda selalu kekurangan. Rasanya banyak benda yang ingin anda miliki tapi tidak mampu anda beli. Dibandingkan dengan teman-teman, tetangga dll kayaknya mereka lebih makmur.

Kalau anda coba nilai "aset" yang anda miliki dibandingkan dengan lama kerja anda sekarang kok sepertinya apa yang anda terima tidak ada hasilnya. Mengapa sedikit sekali rejeki yang Allah berikan kepada keluarga anda?

Hal seperti itu juga saya alami. Tapi setelah kami lihat total pengeluaran, dalam 5 tahun saja terlihat angkanya besar sekali. Bisa beberapa lipat dari "aset" yang kami miliki. Ternyata sebagian besar adalah pengeluaran konsumsi yang membuat kami tetap hidup sampai sekarang.

Dengan aplikasi ini. ternyata apa yang kami sangka adalah salah. Sesunggunnya Allah telah memberi kami rejeki yang sangat banyak. Hanya saja, mungkin, bekas rejeki yang tersisa dalam bentuk "aset" tampak sedikit. Saya kira, bagi kebanyakan orang, sebagian besar rejeki dari Allah digunakan untuk bertahan hidup.

Dengan aplikasi ini ternyata bisa menghitung betapa besar nikmat Allah yang telah diberikan kepada keluarga kita. Tentu saja kita hanya bisa menghitung nikmat Allah yang bisa dinilai dengan rupiah.

Catatan:
Yang saya maksud dengan "aset" disini adalah harta seperti: rumah tinggal, kendaraan, perhiasan, tabungan, deposito, asuransi, dll. Bukan "aset" yang digunakan oleh akuntansi.

Snapshot Aplikasi

Berikut beberapa contoh tampilan dari aplikasi Catat Belanja.















Unduh Aplikasi

Setelah bertahun-tahun saya gunakan untuk keperluan pribadi, dan saya rasa ada sedikit manfaatnya, maka saya coba bagikan barangkali bisa bermanfaat juga buat orang lain.

Bagi yang tertarik untuk mencoba aplikasi catat belanja silakan unduh disini (.zip 642kb).
Kebutuhan minimum: Windows XP, MsAccess 2003

Panduan instalasinya bisa dibaca disini.