Khalifah

Menjadi khalifah adalah misi yang telah ditetapkan untuk manusia di bumi. Misi ini telah ditetapkan oleh Allah sebelum Ia menciptakan manusia.


Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:
"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi."
Mereka berkata:
"Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu
orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,
padahal kami senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?"
Tuhan berfirman:
"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (2:30)

Berdasarkan gambaran kepemimpinan Rasulullah, 4 khalifah yang pertama (khulafaur rasyidin), dan khalifah-khalifah berikutnya yang berbasis dinasti, saya mencoba mendeskripsi istilah khalifah ini sebagai suatu kepemimpinan tunggal atas seluruh umat manusia di dunia. Tugas khalifah adalah membangun peradaban manusia yang berbasis pada nilai-nilai dari Allah swt.

Tugas Kolektif
Berbeda dengan tugas ibadah yang merupakan tugas individual manusia, tugas kekhalifahan merupakan tugas kolektif umat manusia untuk membangun sistem kepemimpinan dan peradaban. Sistem ini akan:

  • melindungi dan melayani umat manusia,
  • menjaga hukum dan menegakkan keadilan,
  • menjamin harta, darah, keyakinan, 
  • mendistribusikan kekayaan dan menjamin kesejahteraan sosial,
  • mengelola dan memelihara bumi.

Misi Besar, Berat, dan Berbahaya
Dibandingkan dengan tugas ibadah, tugas ini sangat berat (33:72), karena itu dalam prakteknya hanya segelintir manusia saja yang mau mengambil beban dan menjalankan misi dari Allah ini.


Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat
kepada langit, bumi dan gunung-gunung,
maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu
dan mereka khawatir akan mengkhianatinya,
dan dipikullah amanat itu oleh manusia.
Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh (33:72)

Segelintir manusia itu adalah:

  • para nabi dan rasul
  • orang-orang yang telah berjuang bersama para nabi dan rasul (3:146)
  • orang-orang shalih yang berjuang meneruskan perjuangan para nabi dan rasul (12:108) (2:249)
Dan berapa banyaknya nabi yang berperang
bersama-sama mereka sejumlah besar
dari pengikut (nya) yang bertakwa.
Mereka tidak menjadi lemah karena bencana
yang menimpa mereka di jalan Allah,
dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh).
Allah menyukai orang-orang yang sabar. (3:146)

Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku,
aku dan orang-orang yang mengikutiku
mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata,
Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik." (12:108)


Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata:
"Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan suatu sungai.
Maka siapa di antara kamu meminum airnya; bukanlah ia pengikutku.
Dan barangsiapa tiada meminumnya,
kecuali menceduk seceduk tangan, maka dia adalah pengikutku."
Kemudian mereka meminumnya kecuali beberapa orang di antara mereka.
Maka tatkala Thalut dan orang-orang yang beriman bersama dia
telah menyeberangi sungai itu,
orang-orang yang telah minum berkata:
"Tak ada kesanggupan kami pada hari ini
untuk melawan Jalut dan tentaranya."
Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah, berkata:
"Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit
dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah.
Dan Allah beserta orang-orang yang sabar." (2:249)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar