Takdir berasal dari bahasa arab qodaro yang berarti ukuran atau ketentuan. Bahasa indonesia menyerapnya ke dalam kata: kadar.
Jika kita membuat kursi, pasti ada ukuran panjang, berat, bentuk, dll.
Jika kita membuat baju, pasti ada ukuran panjang, lebar, sifat kain, dll.
Jika kita membuat perkakas, ada ukuran diameter, kecepatan, gaya, dll.
Jika kita merancang software, kita menentukan algoritma pemrograman.
Jika kita merancang mesin, kita menentukan aliran proses.
Jika kita merancang bangunan, kita menentukan arsitektur, kekuatan pondasi, ukuran besi beton, campuran adonan semen dll
Jika kita merancang sesuatu, pasti kita akan berhubungan dengan istilah-istilah: ukuran, spesifikasi, sifat bahan, algoritma, arsitektur, aliran proses. Istilah-istilah itulah yang - menurut saya - menjelaskan kata "takdir".
Jadi takdir adalah semua spesifikasi dari ciptaan Allah. Karena Allah-lah perancang semua benda di alam semesta maka Allah pasti telah menetapkan/menentukan desain yang lengkap meliputi segala ukuran, sifat, tingkah laku, algoritma, proses, interaksi dari semua hal yang ada di alam semesta.
Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu dengan al-qadar (takdir).
Dan perintah Kami hanyalah satu perkataan seperti kejapan mata. (54:49-50)
Dia-lah yang menghidupkan dan mematikan, maka apabila Dia menetapkan
sesuatu urusan, Dia hanya bekata kepadanya: "Jadilah", maka jadilah ia. (40:68)
Takdir Statis
Saya membagi takdir menjadi 2: statis dan dinamis.
Takdir statis adalah spesifikasi, ukuran, sifat, tingkah laku dari tiap materi yang ada di alam semesta. Contohnya adalah: sifat elektron, diameter netron, sifat besi, sifat gen, sifat api, asam + basa --> garam + air, sifat karbohidrat, bentuk lalat, sifat ayam, karakteristik fisika dan kimia laut, tingkah laku gunung, pengaruh angin terhadap cuaca, garis edar bulan, gaya-gaya interaksi antar benda langit, sifat ruang dan waktu, dll. Secara umum takdir statis bersifat tetap, tidak berubah terhadap waktu.
Sedangkan takdir dinamis adalah takdir yang berkaitan dengan manusia. Ini saya uraikan di artikel yang berikutnya.
Mukjizat
Walaupun secara umum, takdir statis bersifat tetap. Tapi Allah bisa mengubahnya. Ada satu alat yang digunakan Allah untuk mengubah takdir, yaitu: Mukjizat.
Dengan mukjizat, Allah melakukan interferensi untuk mengubah ukuran, sifat, tingkah laku, algoritma, dari suatu/sekumpulan obyek sehingga ia tidak berlaku sebagaimana mestinya (diluar logika manusia).
Kami berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim", (21:69)
Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu (Musa), lalu Kami selamatkan kamu
dan Kami tenggelamkan (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan 2:50.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar